Well, postingan kali ini saya pengen berbagi cerita salah satu film indonesia yang pertama kali saya nonton di tahun 2013. Selain sebagai kado ultah buat Uya yang ultah kemarin. Pilem Rectoverso ini emang salah satu pilem yang paling saya tunggu-tunggu sejak tahun kemarin. Maka jadilah hari minggu kemarin saya mengajak Uya nonton Rectoverso. Dan seperti biasa, setiap habis nonton pilem apapun. Pasti kita berdua akan mendiskusikannya panjang lebar, selolah-olah kami berdua ini seorang pakar film yang profesioanal. :p
Maka ditemani donat , teh manis dan hujan deras sore itu, mengalirlah cerita kami berdua tentang Rectoverso...
Secara keseluruhan film Rectoverso berkisah tentang perasaan cinta diam-diam kita pada seseorang. Yang dimana karena alasan tertentu, kita lebih memilih untuk menyimpannya untuk diri kita sendiri, menjadi seorang pecinta dibalik punggung orang yang kita cintai.
di awali ' Malaikat Juga Tahu ' yang disutradarai oleh Marcella Zalianty nampak jelas bagaimana kisah cinta 'diam-diam' yang begitu ironi dari seorang autis bernama Abang yang diperankan begitu perfect oleh Lukman Sardi kepada salah satu penghuni kost rumah ibunya (Dewi Irawan), bernama Leia (Prisia Nasution) . Totalitas Lukman Sardi dalam memerankan tokoh Abang ini, harus banget diberikan jempol 5. Bagaimana akting Lukman Sardi berhasil mencabik-cabik perasaan penonton, ketika harus melihat bagaimana Abang yang begitu depresi harus kehilangan Leia, perempuan yang membuatnya jatuh cinta sejatuh-jatuhnya namun tak punya cara mengungkapnya secara sempurna karena keterbatasannya sebagai seorang autism
Totalitas Lukman Sardi |
Bunda yang terpukul dengan keadaan Abang yang jatuh cinta |
" Seratus Sempurna. Kamu satu, lebih dari sempurna "
(pesan Abang buat Leia yang berhasil membuat tsunami air mata di bioskop.. )
|
Berikutnya 'Firasat' entah missing dimana, 'Firasat' seperti sepotong kue yang enak doang, tapi ada yang 'kurang' entah apa. Apa mungkin karena peran Asmirandah dan Dwi Sasono yang kurang satu jiwa...?? dunnoo.. yang jelas, saya kurang mendapatkan 'feel' dari 'Firasat' yang disutradarai oleh : Rachel
Maryam . Padahal ceritanya sendiri dalam novel Rectoverso termasuk yang
paling kuat. Apalagi banyak quotes-quotes yang menarik yang bisa
jadikan 'penguat' alur ceritanya. Tapi sayang semua terasa biasa-biasa
aja. Enak doang, tanpa meninggalkan something apa gitu, hehhee..
" Firasat tidak menjadikan kita lebih pandai daripada yang lain.
Sering kali firasat justru menjadi siksa.. |
Beda dengan Firasat, 'Curhat Untuk Sahabat' menurut saya nih yah,justru scene yang paling aman disegala lini. Tanpa banyak embel-embel, mengalir begitu saja. Membawa kita dengan nyaman mengikuti kisah sahabatan antara Amanda (Acha Septriasa) dengan Reggie (Indra Birowo). Yang mana Reggie diam-diam selama ini menyimpan rasa suka pada Amanda sahabatnya. Tapi memilih untuk menyimpannya sendiri. Well, ada yang pernah disituasi ini..?? terjerat cinta dengan sahabatan sendiri...?
Amanda yang selalu curhat tentang kisah cintanya pada Reggie,sahabatnya |
Reggie yang diam-diam menyukai Amanda |
Benarkah...?? *menerawang*
Next 'Cicak Di dinding' ini salah satu bagian yang saya tunggu, kangen liat akting Sophia Latjuba :) dan kangen saya terobati maksimal dengan liat akting Ibu satu anak ini, yang mana tubuhnya bikin iri maksimal. hihihihi.. Kisah 'Cincak Di dinding' berkisah tentang sebuah cinta yang berawal dari pertemuan tak sengaja antara Taja (Yama Carlos), seorang pelukis muda dengan Saras (Sophia Latjuba), seorang perempuan dengan konsep 'free life'. Sayangnya endingnya tragis ;(
SARAS: Ih, pahit! Kok bisa sih minum kopi gak manis gini?
|
Adegan Taja yang melukis Saras, mengingatkan salah satu adegan di film Titanic :D |
Hiasan Cincak di dinding hadiah pernikahan dari Taja untuk saras yang melengkapi ending film ini yang cukup tragis :( |
Dan yang terakhir ' Hanya Isyarat' ini bagian yang bener-bener menguras pikiran dan hati Uya, hahahha! mengaku satu jiwa dengan Al yang mencintai diam-diam seseorang tanpa bisa mengutarakan perasaannya yang sesungguhnya, bahwa dengan melihat punggungnya itu sudah cukup buatnya.
" Punggung tiap orang yang kita cintai diam-diam itu, selalu menarik kak!" Uya said
Inilah kisah coba yang dituangkan dalam 'Hanya Isyarat' yang mengisahkan seorang perempuan bernama Al yang jatuh cinta diam-diam pada temen milistnya; Raga. Dan layaknya cinta diam-diam yang kita sembunyikan dibalik punggung orang kita cintai, Al pun demikian. Memilih untuk menyimpan sendiri perasaan cintanya pada Raga.
Overall, film ini layak untuk dinonton bagi kalian yang sudah lama mendamba tontonan film indonesia yang 'bermutu' . Lantunan lagu-lagu ciamik di film ini juga adalah nilai plus yang tidak boleh dilupakan begitu saja.
Selamat buat semua kru produksi film Rectoverso yang berhasil memberikan warna baru bagi perfilman indonesia. Terus berkarya :)
Finall rate 8/10
4 tahun kita bertemen, Mhi. Lalu kira-kira siapa diantara kita yang menyimapan rasa ini diam2?hohoho
BalasHapustapi itu kamu nonton,tidak ko ajak2 ka mhi..?aii pacceee!!!!!!
hahahahahahhaha I love youu tooooo andraaaaaa *dicincang ny.andra* huwakakakak.
Hapusdadakan cess, hadiah ultah juga utk temen :p
ciyeeh di RT sama dee looh..
BalasHapusDZ
hahahahah iyaaa, nih barusan liat mentionnya *seneng kuadrat*
HapusAsyik sekali ulasannya, jadi seperti cicak nempel di dinding, gak mau lepas sebelum habis bacanya.
BalasHapusheheheh thankiess, inu juga karena pilemnya bagus kok ;)
Hapusnamaku ada #senengx.....
BalasHapusnice post kk, sy mau jg buat ahhh...
Yuhuuu, ayooo buat juga... ^^
Hapusbaru dapet filmnya, tar abis nonton gw mau bales ah postingan ini hihihihi
BalasHapusManami Daeng ?? :p
BalasHapusnih http://bisotisme.blogspot.com/2013/11/tentang-rectoverso-film.html
Hapus