6 Desember 2016

Tentang Ibu

FYI :  Ngetik tulisan ini dalam keadaaan ngos-ngosan, gegara baru saja keluar dari tumpukan berkas kerjaan yang entah mengapa begitu numpuk hari ini, efek dari akhir tahun kali yah...? Entahlah yah, yang jelas masuk desember ini, kerjaan kayak air yang mengalir tiada henti, tp disyukurin aja. Setidaknya, menandakan saya masih bekerja, masih dibutuhkan sama perusahaan, dan tidak sekedar bergaji buta ( ini gaji buta, siapa yang ciptain sih..? ) 

Okay, tema tulisan ini ditentukan oleh uni deesan, yang sepertinya aura keibu-annya sedang berkembang, sehingga memutuskan tema tulisan kali ini bercerita tentang ' Ibu' 

ehem...

Dan sebelumnya saya mau minta maap ama uni, yang tadi sudah yakin banget, saya akan kembali gagal lagi dalam tantangan nulis kali ini, berhubung menjelang deadline tinggal beberapa jam, saya masih terperangkap sama kerjaan yang segunung.  

Sorry to say Uni, bahwa keinginan uni untuk melihat penampakan photo jelek saya di sosmed, harus kandas seiring terpostingnya tulisan ini sebelum jam 00:00 Wita. * Ketawa Songong *  


Ibu, 


yang terjelas pastilah sosok perempuan yang paling sabar menghadapi ujian dari Tuhan karena telah menitipkan aku lewat rahim-nya. How lucky me, Mom, become your daughter ;)

kadang disaat segala penat penuh dalam diri, ingin rasanya mencuri sedikit ketenangan Ibu dalam menghadapi tiap masalah. Mencuri kesabarannya lewat pelukannya, ketika saya merasa bumi seakan tidak menerima saya. 


Honestly. ceritain sosok Ibu, saya selalu kehabisan kata-kata untuk mendiskripsikannya dalam kata-kata, menjabarkannya dalam deretan huruf. 

Well, saya selalu gagal untuk menjelaskan bayangan tentang Ibu saya.

Hanya satu yang saya tahu tentangnya, bahwa dikehidupan manapun, saya ingin tetap terlahir dari rahim beliau. (semoga beliau juga berharap begitu,sih ) 

Dan tiap ingat tentang Ibu, saya selalu berharap banget, bahwa saya semoga tidak gagal menjadi anak yang diharapkannya, meski berangkali saya belum bisa membahagiakan beliau seutuhnya, seingin dia tentang aku sebagai anaknya.

Ibu,

I know you can't read my posting about you, here. ( My mom, ngga tahu internetan) tapi percayalah bahwa satu-satunya keberuntungan yang selalu menyelamatkanku disaat langit seakan runtuh dihadapanku, adalah keberuntungan terlahir dari rahimmu... keberuntungan menjadi anak dari seorang perempuan semulia dirimu, ma :)


With Love,


Anak perempuanmu yang sedang belajar menjadi dirimu, setidaknya separuh saja seperti dirimu. Wish me luck, mom :-*

31 Oktober 2016

Too much SOSMED will kill you!!

Hi, tema tantangan tulisan episode kali ini bertema tentang dari dunia maya ; Sosmed.

Suatu hari dalam percakapan random dengan beberapa orang dan diberbagi tempat dan lokasi, Saya sering kali dipertemukan pertanyaan seperti ini :

              “ Napa, sih loe Mhi. Sosmed loe kesannya private banget deh, IG di gembok, Path ngga semua bisa add, FB apalagi, nge add BBM loe susahnya minta ampun. Line apa lagi. Belum Whatsapp Loe batasi siapa-siapa yg bisa ngeliat PP loe...”


Well, sebenarnya Saya bukan mau sok gimana yah di dunia maya, khususnya pergaulan di sosmed. Bukan apanya sih yah, Saya dulu punya pengalaman buruk soal sosmed. Waktu photo-photo Saya yang terposting di FB dicomot oleh orang sinting yang menjadikannya cover video porno. Saat itu Sayaemang belum memakai hijab. Tapi sebenarnya sih, meski ngga pake hijab, Saya emang ngga pernah posting poto2 yang melampui batas aurat Saya sebagai perempuan. Kecuali rambut saat itu yah. Malah penampilan Saya sebenarnya rada-rada tomboy saat itu. Tapi dasar orang gila yah, tetap aja memajang poto-poto Saya disitus-situs porno, dan akhirnya saya kebanjiran email-email horror permintaan bobo bareng  -,-

Sampe sekarang, meski sudah tahu siapa orang itu, tapi saya ngga pernah berhasil ketemu dia di dunia nyata, kalau sampai saya ketemu, Saya yakin orang itu akan Saya bikin gila benaran,hahahha…

Saya dendam ? iyalah…..

Karena gara-gara kejadian itu, Saya sampe parno bersosmed, sempet vakum beberapa lama. Dan bener-bener mensortir pertemanan Saya di sosmed dan beberapa sosmed yang Saya punya sekarang semacam mati suri. Kayak FB.

pic from here

FB Saya sekarang kayak mati suri. Saya buka biasanya lewat opera mini doang, itu pun kalau ada something urgent yang membuat Saya harus membuka  FB. Selebihnya Saya anggurin lagi.

Tapi sebenarnya Saya mendapat banyak hikmah dan pelajaran maha penting dari kejadian dengan orang sinting itu. Setidaknya, dari kejadian itu Saya secara tak langsung mendapatkan ilmu soal IT, khususnya dalam jejaring social.

Kejadian itu juga menghantarkan Saya pada interaksi beberapa orang yang pandai melacak kelakuan-kelakuan orang di dunia maya.  Bagaimana mengetahui siapa pelakunya, dan sebagainya.

Ini Saya anggap sebagai bonus besar buat Saya. Setidaknya ke-gaptek-an Saya di dunia IT tidak semakin parah, malah berkat kejadian itu Saya sempet nyaris membuka kedok orang gila. Sayangnya, orang gila itu lebih gila sih. Bagaimanapun yang waras ngalah bukan ? :p *ngeles*

Semoga cerita singkat pengalaman Saya di dunia sosmed, bisa memberi pelajaran sendiri buat-buat teman-temen yang kebetulan nyasar membaca tulisan ini.  

Sebelum catatan ini berakhir, saya ingin katakana bahwa tidak semua hal-hal yang kita alami di dunia nyata harus digembor-gemborkan di Sosmed, terkadang. Ada persoalan real yang memang harus diselesaikan di dunia yang lebih nyata, ketimbang harus mengobralnya di Sosmed.

Bagaimanapun sosmed adalah panggung kita masing-masing. Kita bisa jadi Sutradaranya bahkan  bisa jadi tukang pel panggungnya sekaligus. 

Tapi berangkali kita sama-sama bisa sepakat, bahwa tidak semua kisah dibalik panggung harus dipentaskan di atas panggung bukan ? :')





Cheers 

MN

17 Oktober 2016

A Perfect Broken Heart (?)

 Ketika mendapatkan tema tantangan nulis kali ini dari team Jones, sebenarnya sedikit ragu bisa menuntaskan sebelum deadline. ( dan udah siapkan beberapa photo jelek untuk diposting sih, sebagai hukuman kla telat ngeposting di blog, hahaha ) 

 

 

Bukan hanya persoalan pekerjaan yang menggila di kantor yang bikin saya mengerjakan tantangan ini di detik2 terakhir menjelang deadline. Tapi juga pada tema kali ini, hahahahha... 

 

Kenapa sih harus bertema soal hati ? Kok ngga makanan aja :p 

 

I don't know yah, berangkali ini yang namanya beneran patah hati yah ? ( maksud loe,mhi? ) 

 

Maksudnya gini lho saudara2, sejak kejadian patah hati terakhir, saya semacam menemukan diri yang begitu kelelahan pada hal-hal yang berhubungan dengan persoalan hati. Saya tidak lagi merasakan sakitnya hati yang berlebihan sebagai mana layaknya orang yang sedang patah hati. Ketika hubungan terakhir yang saya jalani dengan penuh suka cita namun berakhir dengan duka cita, saya hanya menganggap bahwa thats life, baby Ini lah part dari hidup yang mesti saya jalani lagi. Meski sebenarnya saya ngga pernah menyangka bahwa dalam perjalanan yang sudah sejauh ini, saya harus kembali mengulang part yang selalu sama dalam hidup saya : gagal (again) * sigh*

 

 

Ironis emang, disaat semua terlihat matang dari segala penjuru angin, kamu harus dihantamkan kembali pada satu kenyataan pahit, bahwa apa yang kamu usahakan mati-matian, jika memang belum digariskan untukmu, maka semua yang kamu perjuangkan akan berakhir begitu saja, tanpa memberimu kesempatan untuk bertanya mengapa dan kenapa, selain menerima dan berdamai dengan itu semua. 

 

Yah saya sedang menerima dan berdamai dengan keadaan yang awalnya begitu asing untuk saya jalani. Dimana saya pelan-pelan terisolir dari segala hal-hal yang berbau relationship, menye-menye soal percintaan, romatisme kerinduan dan pelan-pelan merasa asing dengan sendirinya dengan semua hal yang berurusan dengan hati.

Yang dulunya saya begitu menyukai paduan kopi panas dan hujan, kini yang tersisa hanyalah kisah secangkir kopi pahit ditengah tumpukan file-file kerja, dan hujan yang selalu berakhir dengan macet dan banjir.  *hufft*

 

Saya bahkan pernah mencari beberapa novel percintaan yang teromantis untuk saya baca, sekedar menguji kepekaan hati saya, nyatanya mata saya ngantuk pada halaman-halaman awal. Atau bagaimaan saya berusaha menonton serial drama korea yang dianggap paling romantis, namun pada nyatanya, perasaan bosan saya lebih mendominasi dan akhirnya kisah serial drama korea itu hanya berakhir pada episode 1 itu pun tidak kelar. 

 

Dan lalu saya benar-benar menemukan diri saya semakin jauh dan jauh dari segala hal-hal yang berurusan dengan perasaan, pada hal-hal yang membuat saya akan menjadi lemah. Karena saya tahu, bahwa ketika saya sedang lemah, satu-satunya orang  yang bisa menolong saya adalah diri saya sendiri. And you know ? itu bener-bener melelahkan.

Dan itulah mengapa, saya menjauh dari semua hal-hal yang bisa melemahkan saya....apapun bentuknya itu, saya akan menjauhinya...

 

I just wanna rescue myself


it's a perfect broken heart, right..? hahahhahaa...


maybe...

Saya bukan tidak menyadari keadaan 'asing' yang sedang menimpaku sekarang, saya hanya berusaha menyakinkan diri bahwa keadaan ini hanya sementara, dan sudah menjadi bagian episode dari kisah yang sudah digariskan kepada saya.


Meski saya sendiri tidak tahu kapan episode 'sementara' ini akan berakhir.  Saya hanya sedang menjalankan peran saya baik-baik di episode ini, dengan berbagai kesibukkan yang tak kunjung sepi, berangkali kesibukan ini juga adalah cara Tuhan untuk menghibur saya, sampe episode 'sementara' ini benar-benar berakhir :')


24 September 2016

Jomblo (tidak ) Ngenes (?)

Wohoo apa kabar blog dunia mhimi ? *sambilbersihinsaranglaba2dimana2*


Akhirnya bisa kembali punya mood buat nulis diblog ini, hahahaha... Thanks team jones yang udah mau diajak gila dengan tantangan nulis ini, hihihi....

Tantangan nulis kali ini bertema kan tentang ke-jomblo-an, ngenes-ngenes horrornya sebagai jomblo gimana sih, hahahha... 

Tema yang rada-rada berpeluang untuk bikin baper, apalagi yang baru saja menyandang status Jomblo, ( Curhat, mhi ? )

Sebenarnya jadi  Jomblo bukan hal yang perlu dibawa malu kemana-mana sih yah. Lagian kita terlahir ke dunia dengan status Jomblo kan ? ngga ada tuh yang lahir tetiba dengan jodohnya, saling berpelukan, kan horror mamen.... hahahaha... 

gambar dari sini


Menjadi Jomblo juga tidak harus membuat kita merasa harus kemana-mana sendiri, hidup bebas tanpa aturan, mendaulatkan diri kemana-mana sebagai manusia bebas yang tanpa ikatan apapun jadi bisa ngapain aja. Menjadi manusia tak beraturan. 

Percayalah, Jomblo tak sehorror itu....

Bagi saya pribadi, menjadi jomblo adalah kesempatan untuk meng-explore diri dalam hal yang positif, memperluas link, menambah ilmu, temen, nge trip ke tempat-tempat keren dan terpenting membahagiakan orang tua tercinta.

Gambar dari sini

Percayalah Tuhan tahu kapan mengakhiri  ke Jomblo-an kita dengan sangat tepat, mana mungkin Tuhan salah perhitungan, iya kan ? 


Gambar dari sini

Jadi buat yang masih menyandang status jomblo saat ini, nikmati saja. Jodoh tidak akan pernah datang terlambat kok ;) 




Tulisan para jomblo lainnya : 

 1.  " Jomblo itu Anugerah " oleh  - Uni Desaan

 2. " Jomblo tidak ngenes "  oleh LakiLakiAneh

3.  " Jomblo ( gak) ngenes " Oleh Gita
 

16 Mei 2016

Cerita tentang sakit kepala

Saya ngga tahu, kenapa beberapa bulan ini sering sekali didera sakit kepala yang luar biasa perihnya di malam hari, dan bisa bikin sy terbangun tengah malam dalam keadaan mandi keringat menahan sakit.

Berangkali sudah saatnya serius bertemu dokter (?)

Sesaat saya merasa takut.

Yah sudahlah, apapun itu harus dihadapilah.

Setidaknya sebelum bulan puasa, saya harus sudah ada diruang pemeriksaan dokter.

Semoga tidak kenapa-kenapa :')

9 Maret 2016

When I merried with you (?)

Hahaahha saya ketawa dulu yah baca judul postingan saya kali ini :p 

*laluketawasetan*

Begini, saya juga ngga tahu kenapa harus nulis ini  dan buat apa sebenarnya, hahahaha...

Anggaplah efek sy merasa terasing dari hiruk pikuk orang-orang yang masih bercerita soal gerhana matahari. Dan sy kehabisan bahan ngemil dan bengong aja sedaritadi liatin kamar berantakan dan lalu browsing skin care, dan ketemu sama produk glamglow yang naudzu bila harganya, hahahaha... Dan sedaritadi pengen nge-blog dengan tema yang rada serius gitu tapi apa gitu.

Dan satu-satunya berangkali yg bisa buat   saya terlihat serius dan dilirik when i wrote or talking about merried. Well, kali ini saya akan bicara soal ini *pasangkacamata*

Begini temans,

Seriusly, ini yang ingin saya jelaskan dari dulu kepada siapa-siapa yang tak pernah lelah bertanya : kapan saya nikah ? Atau mereka yg tak pernah putus asa 'nyuruh2 saya nikah' (sebelumnya, terimakasih untuk niat baiknya semua, semoga Allah segera merealisasikan niat baik kita semua. Amin) from bottom of my heart , I do really wanna merried. Kayak kebanyakan orang. Saya juga masih tipikal kebanyakan perempuan yang memasukan nikah dalam list resolusi tiap tahunnya.

And honestly, ini tahun ke 5 saya memasukkan nikah dalam resolusi tahunan saya, dan semoga tahun ini terwujud, amin.

5 tahun lalu, ketika saya begitu serius berpikir tentang keinginan nikah. Saya menganggap nikah itu semacam salah satu pencapaian yang harus saya capai diusia saya saat itu.

Kata 'harus' justru membuat saya terlihat desprate, seolah-olah tiap deket laki, maunya saya ajak nikah saja. Sampe akhirnya saya kelelahan sendiri. Dan ngga semangat lagi untuk mewujudkan resolusi nikah saat itu. Saya malah lebih fokuss pada urusan kerjaan dan kuliah. Dan tahun berakhir, seluruh resolusi sy tecapai kecuali nikah! Haahhaha...

Tahun ke dua dan ketiga, saya ketemu dengan laki-laki yang membuat saya semangat untuk berpikir nikah. Membuat pernikahan begitu terlihat indah di mata saya, melihat pernikahan sebagai suatu yang unyu dijalani berdua.

Bayangin tiap bangun, ada laki ditempat tidur aku. Tidur sepanjang hari sama laki tanpa takut hamil #eh. Hahahaha (bagian ngeresnya di skip aja yah guys).

Saya bakalan jadi perempuan yg sibuk di dapur dengan berbagai eksprimen menu masakan buat laki saya kelak. Dunno yah yg buat sy kepengen belajar masak, sebenarnya pengen kelak jadi istri yang bisa masakin buat suaminya. Meski ngga jago2 banget masaknya. Tp setidaknya bisa masakin buat suami lah kelak. Senang aja liat perempuan2 yg bisa masak buat suami dan anak2nya :')

And well sy juga bayangin bagaimana kalau hamil kelak, bahkan di otak aku ini yah udah ngebayangin model2 baju hamil saya kelak kayak apa nanti, hahahaha... Dan saya pasti akan membuat pose tiap bulan. Dari kehamilan satu bulan sampe bulan ke sembilan. Wuakakakakaka...

It's look crazy ? Yeps, that's right ! Hahahaha...tp itu yg saya rasakan, bahwa pernikahan itu sebuah fase hidup yang bakalan seru untuk dijalani. Punya suami, bisa bilang my hubby boney sweety, hahaha... Lalu hamil, punya anak. Lalu cerita stress2 kewalahan ngurusin anak dan suami. Berantem2nya ama suami. Aihh ini kok jadi unyu begini yah nikah itu ? :')

Iya sih, nikah tidak sesederhana dan seunyu apa yang aku gambarkan di atas.
Yah saya juga ngga akan memproklamirkan diri sebagai calon istri yang baik dan idaman sejuta pemuda di muka bumi -,- 

Tapi setidaknya, sy punya konsep pernikahan apa yang kelak ingin saya jalani. Meski berangkali konsep ini tidak akan sejalan ama laki aku kelak. Tapi setidaknya lagi nih yah, punya design konsep sebuah pernikahan udah naikin beberapa level kematangan berpikir sy soal nikah :D

And then sampelah saya pada tahun ke 4&5 soal resolusi nikah ini, ke sini resolusi ini semakin mateng dalam bentuk sebuah design konsep nikah. Sy ngga hanya melihat lagi pernikahan sebagai salah satu fase kehidupan yg seru. Tapi lebih ke ibadahnya.

Saya pernah baca di TL sosmed saya secara sekilas bahwa nikah itu ladangnya amal. Apa-apa yg diperbuat, amalnya double. Dua kalilipat pahalanya dari jomblo. Ibadah apapun nilai pahalanya jadi double. Ini dari sisi religiusnya.

Dan dari beberapa artikel yg saya baca, pernikahan juga lebih banyak manfaatnya ketimbang hidup sendiri. Meski memilih hidup sendiri, bukan hal yg salah. Tapi pilihan untuk hidup dalam sebuah pernikahan bukanlah perkara mudah bagi sebagian orang.

Karena nikah bisa jadi, penyerahan hidup bulat-bulat dalam sebuah ikatan yang penuh dengan konsekwensi.
Meleburkan 'aku' nya kita dalam 'demi kita' Bahwa kelak yang dilakukan bukan lagi demi aku, tapi demi kita, demi keluarga kita, demi anak-anak kita, demi masa depan kita.
Semuaa menjadi kita, apa-apa demi kita kelak. Bahkan konon pernikahan bisa saja membuat orang kehilangan 'aku' nya.

Well, ini berangkali sisi serem dari sebuah pernikahan.

Tapi seserem-seremnya pernikahan tohh masih banyak yang ingin nikah kan ? Termasuk saya (?) Hihihihi

Ini bukti bahwa pernikahan  bagi kebanyakan orang masih menjadi sesuatu yang baik bagi kehidupan. Meski pernikahan tidak pernah menjanjikan surga atau neraka di dalamnya kelak.

Tapi bukankah surga atau nerakanya sebuah pernikahan kelak, tergantung apa yang akan kita bawah masuk ke dalam pernikahan itu ? Kembali lagi pada design konsep yang kita punya tentang pernikahan yg kita punya.

Semoga kelak, saya dipertemukan dengan seseorang yang ingin merayakan pernikahan dalam konsep pernikahan yang sederhana, tumbuh, belajar dan bobo bareng dalam situasi tersulit apapun kelak.
Bahwa jika nikah itu surga atau neraka sekalipun , kita tetap mengenggam erat tangan sebagai tim yang tangguh yang saling menguatkan. Aminn!





Apapula Gerhana Matahari Itu (?)

Well, saya baru bangun dan bikin fast breakfast with buah naga yang sy campurin dengan yogurt dan ini rekomendetttt banget for trying guys untuk jadi salah satu sarapan2 sehat  kekinian.

Karena bangun siang begini, berarti nyatalah saya melewatkan hiruk pikuk kedatangan gerhana bulan itu. Sebenarnya emang sy ngga antusias amat sih dengan gerhana matahari. Dan dari dulu mmg ngga terlalu bisa tertarik dengan yang namanya fenomena2 alam apalagi sampe heboh jungkir balik posting disegala sosmed saya. Dan pada intinyaa sihh emang sy ngga ngerti dan ngga tertarik atau bisa disimpulkan ngga paham aja lah dengan yg gini2an  -,-

Ngga tertarik, bukan berarti masa bodoh.  Sy tetap ngehormati mereka kok yang merasa moment Gerhana Matahari ini satu moment dlm hidup yg ngga boleh dilewatkan, meski sekali lagi sy gagal untuk memahami why must excited with that ? Ah, lupakan. Toh sy emang bener2 ngga tertarik untuk ngebahas lebih lanjut soal ini.

Btw ujian test prajab kemarin alhamdulillahh Thanks God I passed it. Lega lah pokoknya, meski soalnya byk yg mengeco lawan tp sy rada lega, karena sebagian besar bisa sy atasi. Makasih atas kerjasamanya otak, dan terutama doa-doa dan support temen2 semua. I really appreciate that ;)

Selamat hari nyepi anyway dan selamat berlibur sehari juga buat temen2 yg merayakan. Dan yang tetap kerja, semangat, selain gede uang lemburnya, pahalanya juga Insha Allah besar. Amin

Cheers

-MN-

Ps. terimakasih juga #kamu yg hadir untuk berkata ' semangat My,  I know you can do it... ' :')

4 Maret 2016

Sakitnya ndak santai!

Sebenarnya aku kudu giat belajar hari ini, meski dalam kondisi ngga enak body ( dibaca : sakit) karena besok itu ada ujian test prajab demi kelangsungan isi dompet dan untuk masa depan buah hati kelak *okeygterakhirdiskipaja* 

Tapi beginilah derita org moody macem saya ini. Mood belajar yg dibangun sedaritadi entah menguap kemana, berangkali karena si body juga emang ngga fit banget hari ini :'(
Ah, sial emang. Menjelang hari H malah tumbang gini. Harap-harap cemas sih sebenarnya, gimana hadapi ujian test besok yang konon kabarnya soalnya lebih sulit dari ujian test waktu ngedaftar pegawai di sini -,-
Hufft yang namanya cita-cita emang harus diperjuangkan. Ini tinggal selangkah lagi untuk mewujudkan one of resolusi di tahun nyet ini. Jadi meski dikuat-kuatkan diri sajalah. Menyemangati diri sendiri. Ngelawan rasa sakit, ngebangkitkan mood belajar. Dan berharap mood belajar seketika ON ketika habis ngeblog!
Btw, ditengah ini semua. Suddenly i miss him, perhatian dia. Kecemasan dia tahu saya sakit. Emo sedih dia dilayar HP ketika kami chat dan aku cerita lagi sakit. Atau status2 dia yang ngasih semangat dan doa biar aku cepet sembuh dan semangat.
Ah, baperan lagi ini. Hihihihi... 
Tapi sudahlah yah, ada yang lebih penting dari perasaan menye-menye ini. Yaitu otak aku harus segera bener, biar bisa mikir buat ngejawab soal-soal test besok.
Tuhan aku berlindung padaMu dari segala penyakit Baper apapun yang menyerang menjelang hari- H. 
Beresin Otakku, kuatkan perasaanku, karena aku ingin sukses melewati test besok dengan hasil gemilang. Aminn Ya Rabba Alamin.

Get well soon body, I need you ASAP!
Tomorrow we must fighting for one of ours big dream!!

Cheerss \m/

3 Januari 2016

Teman (?)

6 bulan terakhir ini saya merasa seperti tak perlu sesuatu yang bernama 'teman' kalau pada akhirnya rasa sakit dan dikhianati justru datang dari manusia-manusia yang selama ini saya beri label 'teman baik'.

Makin ke sini, jarak saya kebeberapa orang semakin menjauh. Bukan saya menghindar. Semua terjadi begitu saja. Berangkali ini yang disebut seleksi alam ?

Entahlah...

Yang saya tahu, semakin kesini, urusan yang bernama pertemanan itu semakin mengkrucut begitu saja.

Tapi positifnya, saya jadi tahu siapa sebenarnya kawan baik dan lawan selama ini, dan siapa sebenarnya the real friends. Bukan sekedar teman yang mengaku teman, yang setiap saat  menyerang kamu tanpa babibu lalu berdalih dengan seenak hatinya : "becandaa doang, jangan dibawah hati. Kamu terlalu sensi"

Lalu macam beginian mau disebut teman ? Teman yg tdk tahu memperlakuan perasaan kamu?

Entahlah, atau mungkin saya yg telah gagal menjadi teman dimana-mana!




2 Januari 2016

Count the blessings 2015

Heloa 2016

Tadi ngunjungin blongya si Eny di sini, yang ngepoting soal resolusi dia di tahun 2015. Semacam asyik nulis kayak gitu, sesuatu yang jarang banget saya lakukan di blog, atau emang ngga pernah sih. Saking lamanya  ngga ngeblog :p

Well, memulai tahun 2016 with something good here , saya pengen ngeposting semacam ‘ Count the blessings 2015’ juga, sebagai ucapan terimakasih sama pemilik jagat raya atas semua yang telah terlalui di tahun 2015 kemarin ;)

1.  Kerjaan di Kantor, Alhamdulillah awal tahun januari 2015. ‘Status Kepegawaian ‘ di kantor saya akhirnya berubah setelah melalui pengabdian sebagai karyawan outsourcing dan rangkaian test yang panjang dan melelahkan.  Ini benar-benar sesuatu yang mengharubiru di awal tahun 2015, sampe nangis-nangis telpon orang tua ngabarin kelulusan .  Karena memang untuk sampai ditahap ini, adalah hal yang tak mudah,untuk seorang yang hanya ngandalin kemampuan otak pas-pasan dan sedikit keberuntungan dari alam.

2.   Fallin’ in love and broken heart (again) in the same year. Well, ceritain bagian ini sebenarnya agak-agak gimana gitu. Nyerinya masih hangat, rasa cintanya juga masih nyut-nyut di hati. Ngga nyangka bahwa saya kembali harus berada di periode ini lagi. Tadinya saya mengira bahwa dia adalah rumah terakhir untuk dituju. Tapi nyatanya tak sesederhana itu, perjalanan menuju rumah itu ternyata panjang dan melelahkan,  dan pada akhirnya saya berhenti pada sebuah persimpangan, tak mundur tak jua ingin melanjutkan perjalanan menuju rumah itu. Saya terlalu lelah untuk melanjutkan perjalanan itu, tapi terlanjur kepalang rasanya berada sejauh ini, lalu mundur begitu saja. Tapi sudahlah, toh dipersimpangan ini, bisa saja ada jalan lain menuju rumah itu, atau rumah lain yang bisa saja itulah rumah yang sesungguhnya hendak kutuju. Saya hanya sedang kelelahan untuk hal-hal seperti ini dengan segala remeh-temeh percintaan, saya terlalu lelah untuk itu semua. Saya hanya ingin sesuatu yang lebih simple dan lebih nyata dari hanya sekedar sebuah perasaan yang menggebu tak jelas arah.


 
2015, kamu dan jalan-jalan!

3. Sejak status kepegawaian di kantor berubah, Alhamdulillah rejeki juga ikut berubah, lebih baik. Jauh lebih baik. Sudah bisa nabung, sudah bisa sedikit merenov rumah mungil saya. Meski belum sepenuhnya, beli gadget impian. Menambah koleksi buku-buku. Alhamdulillah bangetlah untuk bagian ini. Tinggal bagaimana mengkontrol napsu belanja yang kadang-kadang hilang kendali, apalagi kalau udah  liat bejibun label discount dimana-mana, hahahha…
 
      4. Meski setahun kemarin, ngga dapat jatah cuti sejak resmi perubahan status kepegawaian di Kantor, tapi urusan trip tahun ini, saya masih bersyukur banget. Diantara selipan tanggal-tanggal merah di tahun 2015 sukses terisi dengan short trip kebeberapa tempat, dari ngepulau sampai ke lereng gunung tertinggi di tanah toraja. Bahkan bisa belajar diving. Pokoknya tetap alhamdulilah bangetlah untuk urusan trip di tahun 2015.


5. Orang tua, meski belum bisa (again) membahagiakan mereka dengan kabar pernikahan dari saya, tapi saya tahu bahwa tahun ini adalah tahun yg juga membahagiakan mereka sebagai orang tua dari seorang anak bernama : Mhimi Nurhaeda Demmu, hahahaha… dari sisi kesehatan keduanya memang lagi up down gitu, mencemaskan banget sebenarnya. Tahun kemarin, doa untuk kebaikan dan kesehatan bagi keduanya, adalah doa yang paling mendominasi permintaan saya kepada sang kuasa. Tuhan sehatkan keduanya selalu. Masih banyak utang  janji membahagiakan mereka yang harus saya penuhi sebagai wujud terimakasih saya terlahir sebagai anak mereka :’) 

   6. Dalam soal pertemanan dan pertemuan dengan orang-orang baru, tahun kemarin adalah tahun membahagiakan dan sekaligus penuh pembelajaran. Saya banyak berjumpa dengan orang-orang baru yang menyenangkan dan sekaligus kekecewaan yang besar pada beberapa orang yang kukira teman selama ini. Ternyata nusuk dan malah menjadi penghancur beberapa hubungan saya dengan orang lain, salah satunya dengan dia. Njitt banget sebenarnya. Tapi itu semua adalah pembelajaran berharga yang hanya bisa saya dapat dijagat raya ini dan saya rasa wajib memasukkannya dalam list count blessing 2015 ;)

  
     Saya merasa tak ada yang perlu saya sesali dengan semua yang udah terjadi di taon 2015  Semua memang seharusnya terjadi, termasuk semua hal buruk didalamnya, memang harus terjadi, Karena kalau ngga, saya ngga tahu apa saya masih bisa berkata terimakasih pada Tuhan ? Yang bisa saya jadikan catatan penting di 2015, bahwa saya ngga pernah lari dari setiap masalah yg ada, meski terkadang keinginan untuk sembunyi dari itu semua begitu kuat, tapi saya tetap memilih untuk tetap hai-hai sama semua masalah yang datang, hahaha... 


     2016 ? Yah tetap dengan harapan lebih baik, ngga terlalu muluk, pokoknya dipertemukan dengan segala hal yang baik-baiklah. dan tetap bisa hai-hai  dengan semua apapun yang terjadi kelak, amin :) 


      Happy new year 2016 untuk semua yang sudah mampir di dunia kecil saya ini ^^



     Love,
  
     MN





h

Vintage Dress For Wedding

Berangkali diantara para selancar yang kebetulan cari referensi Vintage Dress For Wedding-nya, mungkin beberapa gaun dibawah ini bisa jadi...