17 November 2013

Ketika memberi pelajaran penting pada diri sendiri. Menjadi hal yang sering terabaikan.



Saya sedang belajar pada diri saya sendiri.

Ya, tak perlu bingung. Saya sedang belajar mengenal diri sendiri. Mengenalinya, dan mengakrabkan diri dengan diri sendiri. 

Akhir-akhir ini saya merasa terlalu sering mengabaikan diri sendiri. Terutama soal apa yang sesungguhnya saya rasakan *tsaah* 

Entahlah... 
Saya cuma merasa, bahwa selama ini saya terlalu banyak berusaha menyenangkan orang-orang yang ada disekitar saya. Yah, meski itu hal bagian yang memang harus dilakukan oleh kita sebagai mahluk sosial, penegasan tentang keberadaan kita. 

Tapi saya merasa, saya mulai too much dalam hal ini.

Atau berangkali ini hanya perasaan sesaat aja kali yah..? hihihihihi..... 

Dan ataukah saya mulai merasa terlalu banyak dikecewakan atas semua yang telah saya lakukan pada orang-orang yang disekitar saya ..? 

Untuk yang satu ini, saya sangat berharap : SEMOGA TIDAK!!

Karena sesungguhnya ini sangat mengerikan. Karena kalau, Iya. Berarti saya hidup selama ini, ngga ikhlas banget dalam melakukan segala hal. Termasuk semua hal yang saya lakukan dan saya anggap baik yang pernah saya berikan pada orang-orang disekitar saya.

*sigh* 

Kembali kepersoalan memberi pelajaran pada diri sendiri. Yups banget saya sedang belajar melatih diri untuk tidak mengeluh pada hal-hal kecil yang seringkali begitu mudahnya merusak hari-hari saya. 

Don't let little, stupid things break your happiness...

Don't let little, stupid things break your happiness.. sebuah matra yang akhir-akhir ini sering saya hujamkan ke kepala. Tiap kali ada hal-hal kecil yang berpotensi banget buat ngerusak kebahagiaan yang sedang digenggam. Yah meski tidak tiap kali berhasil lolos sih... :p 

Tapi itu tadi, saya sedang belajar untuk memberi pelajaran pada diri sendiri, untuk janganlah kebanyakan ngeluh terutama untuk hal-hal yang kecil. 

Juga belajar melapangkan dada  selebar-lebarnya (melapangkan dada, serasa ganjal dengan kalimat ini deh, hahahhah ) husst, fokuss oiii..!!!  untuk nerima segala hal-hal yang mungkin mengecewakan tidak sesuai harapan. 

Yah tidak semua hal harus berjalan sesuai harapan kita kan..? 

Meski yah kita semua tentu berharap, bahwa semua (harus) berjalan sesuai dengan apa yang kita mau, dengan apa yang sudah kita rencanakan mateng-mateng jauh-jauh hari. 

Kita mesti siap  untuk kecewa, tapi mesti juga harus lebih siap untuk menerima itu semua dengan lapang dada.

Oke, saya kembali menggunakan kalimat yanga ada -dada-nya, hahhahahaa


Oh yah, saat nulis kalimat barusan di atas saya ngakak sendiri depan kompi. sebuah kebahagiaan tersendiri. Bisa mentertawakan diri sendiri :))  

Btw yang semua yang saya tulis, tidak serta merta membuat saya untuk tidak lagi mengeluh, menjadi manusia superbiasa ikhlasnya, ridho terhadap segala hal. 

Hai Guys, saya ngga mau jadi malaikat yang hanya diprogramkan hanya melakukan hal yang baik-baik saja. hahahha.. 

 Selama saya menjadi manusia, segala hal buruk yang menjadi naluri yang dimiliki oleh manusia. Termasuk didalamnya soal mengeluh. Tentu tidak akan sirna dari diri saya. Yah selama tentunya saya tetap mau menjadi manusia :p 

Intinya sih, saya cuma ingin mengurangi hal-hal buruk yang sering saya lakukan, dan sebenarnya bisa saya kendalikan. Hanya persoalan kebiasan buruk yang harus dihilangkan. 

Menjadi lebih baik dari hari ke hari, melakukan lebih banyak hal-hal yang baik, lebih begunalah. Dan terutama lebih menyayangi diri sendiri. Lebih respect. Bahwa hidup tidak semata-mata menyenangkan orang lain. Tapi juga diri sendiri. 

Yah segala hal harus dimulai dari diri sendiri kan..? 


Happy weekend Guys!

Merdeka!! 


 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Vintage Dress For Wedding

Berangkali diantara para selancar yang kebetulan cari referensi Vintage Dress For Wedding-nya, mungkin beberapa gaun dibawah ini bisa jadi...