Lagi-lagi
telat untuk ngesubmit cerita di tema-5 kali ini *sungkem satu-satu ke para kancuters lainnya, hihihihi* Tapi saya
berusaha dengan sekuat tenaga untuk tidak menyalahkan siapa-siapa termasuk
keadaan sekeliling saya yang tiba-tiba menjadi horror akhir-akhir ini, yang
mana dalam 24 jam terasa kurang banget bagi saya. Bukan kurang sebenarnya,
sayalah yang sepertinya masih kurang bisa me-manage 24 jam itu secara maksimal
dan lebih produktif. Masih kurang proaktif untuk mengakali 24 jam itu, belum
menemukan kunci pas, belum menemukan password yang tepat untuk memaksimalkan 24
jam yang Tuhan berikan.
Ngomong-ngomong
soal 24 jam, seringkali saya mendapatkan keluhan pada orang lain terutama pada
diri saya sendiri. Bahwa waktu yang 24 jam itu terasa kurang banget, terlalu
cepat berlalu. Tapi di sisi lain terpikir juga, bahwa Tuhan tidak mungkin salah
dong meng-anugerah-kan 24 Jam
perhari, mengkalkulasi perputaran waktu dalam 24 Jam perharinya untuk kehidupan
di alam yang Ia Ciptakan.
Contoh
kasus yang paling nyata, yang paling hidup, yang paling segar, yang paling
bahenol, yang paling sweet soal
kesemrawutannya pengolahan waktu 24 jam itu ada pada diri saya… * soal bahenol dan yg paling sweet yg mau
protes silahkan inbox ke email saya mhi2box@gmail.com*
Yeps,
saya terkadang eh bukan terkadang sih. Tapi sering malah merasa kedodoran kiri
kanan dalam pengolahan waktu ini. Sering terjebak kelamaan pada situasi yang begitu banyak menguras waktu saya
di sana.
Berkutat tak henti pada masalah-masalah yang itu-itu aja. Ibarat membaca sebuah
buku yang di halaman itu aja terus, ngga move. Tapi juga ngga menyelesaikan
apa-apa. Tragis kan..??
hehe.. miris banget ketika menyadari itu semua. Apalagi ketika tahu begitu
banyak waktu saya terbuang hanya untuk masalah itu. Begitu banyak kesempatan
yang saya sia-siakan untuk berbuat lebih
dalam hidup saya yang bisa saja singkat ini. * di kalimat terakhir ini mendadak saya merasa dicabik*
Saya
jadi ingat kalimat salah seorang tentor saya di kelas private English yang
pernah saya ikuti di kantor. “ If you
have problem no problem, but if you never have problem that yours problem.. “
Kalimat
ini menyentil saya untuk sesuatu yang sering terlupakan, bahwa sebenarnya hidup
ini dihidupkan oleh masalah itu sendiri, oleh masalah yang kita hadapi. Apa
jadinya jika hidup ini tanpa masalah..? hehehe.. ngeri banget kan..? kesempurnaan itu membosankan guys.. percayalah.. ^^ kata Agnes di iklan “life is never flat”
Well
postingan kali ini untuk mencambuk diri saya sendiri, kelemahan saya yang suka
berlama-lama pada satu sikond, pada satu masalah, berputar pada satu ruangan
gelap. Menutup celah untuk keluar dari jeratan-jeratan masalah dengan segala
pembenaran-pembenaran bodoh yang saya buat sendiri. Pembenaran-pembenaran yang
justru semakin menenggelamkan saya pada palung masalah. Dan lupa memikirkan
satu hal bahwa ada saatnya, ada waktunya, ada masanya yang saya lakukan
terhadap masalah yang saya hadapi. hanyalah dengan berdamai dengannya, mencoba
hidup dengan semua masalah yang saya hadapi dan mengambil hikmah dibalik semua
kejadian yang menimpa saya dan tidak stuck kelamaan pada satu tempat, move on bukan lari..
Bahwa
waktu terus berputar, hidup ini akan terus berjalan hingga tiba pada hari
dimana kita mempertanggungjawabkan segala apa yang kita lalui kepada pemberi
hidup ini..
@duniamhimi09112011