6 Juni 2011

:: Oke, Saya tidak mengerti..??? ::

           Kira-kira seminggu yang lalu, saya dihubungi oleh seorang kawan lama. Ngga lama-lama amat sih, cuma yah cukup lama ngga pernah berkomunikasi ama dia, dalam bentuk apapun.  Waktu ngeliat namanya tertera di layar handphone saya, saya dah mulai sesak nafas duluan, hihihihi..... yah negatif thinking gitu deh.. :P " Yah, neh anak pasti mau curhat dengan masalah yang sama deh, capeee deh "  

Dengan separuh nafas *tsaah* saya pun menekan tombol hijau di keypad HP, belum sempat berkata, " halo " si kawan langsung menjerit histeria : " Jengggggggg! help me...!!"  hohohoho,  mau tak mau, negatif thinking saya semakin bergerilya di kepala.

Seperti tebakan awal saya, bahwa si kawan saya ini datang dengan permasalahan yang sama...  yang itu-itu aja... *ngga bosen amat punya masalah yg itu2 aja, hihihihi... * 

Sebenarnya sih masalahnya simple  lagi-lagi masalah hati, konflik hubungan yang panjang yang tak berujung penyelesaian ( yah, mungkin mereka ingin (memaksa) endingnya harus sesuai dengan rencananya, wajar sih, tapi kalau bikin sengsara..?? )
  
Seperti biasanya, tiap kali didatangi oleh kawan dengan masalah seperti ini, biasanya saya cuma diam, dan bilang, " sabar..pasti ada penyelesainnya" (yeah, sy memang bukan teman curhat yang baik.. hehehe.. ) habis gimana yah, saya hanya takut ngomong. Pernah satu kali saya memberikan solusi dari sudut pandang saya, yang ada saya dianggap tak mengerti posisi dia. 
" Ini masalah hati, Mhi. Harus diselesaikan dengan hati bukan dengan hitung-hitungan logika.. " 

See...?? lebih baik diam kan....?? 
Maka jadilah saya memposisikan diri sebagai pendengar, (dibaca: tong sampah) unek-unek dia, hehehe.. *Tragiss amat jadi temen :p

Honestly,  saya terkadang kurang ngerti * kurang ngerti, bukan berati menyalahkan yah..*  orang-orang yang memilih melibatkan diri, bertahan, baik sengaja atau tidak sengaja dalam hubungan yang rumit.  yahh..meski saya sendiri hanya bisa terdiam (antara kagum dan miris ) mendengar tiap pembenaran sikap mereka dan ketidakmengertian saya semakin menjadi-jadi ketika menemukan satu persatu dari mereka ini, mengeluh akan pilihan hidup yang mereka jalani. 


Mengeluh, meratapi, menangis, meraung...

Tapi  TETAP BERTAHAN..!!!



OH YEAHHHHHHH....! SAYA BENAR-BENAR TIDAK MENGERTI...!!! :D 


Lupakan ketidakmengertiaan saya , ngga penting.. *lah, yg bilang penting siapa mhi..?? hihihi...


Saya sangat percaya, bahwa kebahagiaan sebenarnya tidak dicari, tapi pilihan.  Komitmen atas pilihan-pilihan akan jalan hidup yang kita pilih. * yeah, berkesan gampang banget yah saya ngomongnya..?? 

Hmmm... begini deh, beberapa bulan lalu, saya hampir melibatkan diri dalam satu hubungan yang awalnya aja udah rumit, secara "miliknya orang" saya juga sempet menemukan pembenaran-pembenaran untuk memilih dan melegalitaskan alasan saya untuk menyambut tawaran manis hubungan itu. Tapi ada satu keadaan, yang menudukkan saya untuk berpikir panjang dan  segera mengambil keputusan menjauh sejauh mungkin yang bisa saya lakukan dari keinginan (godaan) untuk segera mengiyakan tawaran hati tersebut. Yeah, saya tahu saya menyakiti hati seseorang dengan keputusan ini. but sometime i just rescue myself..  untuk sesuatu yang lebih menyakitkan lagi.. :) 

Jika saya mendapatkan kesempatan dan pilihan untuk bisa menghindari hal-hal yang membuat saya lebih terpuruk di masa yang akan datang dengan mempertimbangkan kemampuan saya untuk menghadapinya, mengapa ..saya tidak mengambil kesempatan itu..





Tindakan pengecut..?? menyerah sebelum berjuang...??

Oh, ini lain kasus, Jenderal..!! 

Dalam agama saya, saya diperkenalkan dengan "Istikharah", " Tahajjud"  dan sholat sunnah lainnya. Itulah perjuangan saya.. :)  berjuang di hadapan pencipta saya, pemilik tunggal saya... saya berjuang, mempertahankan, bernegoisasi, merayu, memohon bahkan mendebat-Nya akan apa yang saya inginkan.. dan jangan remehkan bentuk perjuangan saya ini di hadapan Tuhan saya .. :) Sungguh sangat berat, Kawan. Berhadapan dengan Tuhan-Mu untuk memperjuangkan keinginanmu atas takdir-Nya. 


Dan kemarin, ketika saya saling bertukar cerita (kata halus dari bergossip) dengan salah seorang teman, kita sama-sama menyadari, bahwa sebagian besar dari kisah pilu *tsaahh...
dari kehidupan yang telah kita lalui hingga detik ini, merupakan pilihan-pilihan hidup yang kita pilih sendiri. Hanya terkadang kita kurang menyadari, bahwa kitalah yang telah memilih.. :)


Hidup selalu ada pilihan, bahkan ketika kau tak ingin memilih.... 







-MN-


 

6 komentar:

  1. ... yang saya sukai dari Mhimi adalah cara menulisnya yang spontan. Saya banyak belajar dari caranya mengekspresikan diri, pengalaman (sendiri maupun orang lain) dan gagasan. Saya adalah salahsatu pengagumnya. Saya bahkan berharap -suatu saat- Mhimi mau berkolaborasi (apakah istilah ini tepat?) dengan saya dalam membuat satu buku... :) MY

    BalasHapus
  2. "Dalam agama saya, saya diperkenalkan dengan "Istikharah", " Tahajjud" dan sholat sunnah lainnya. Itulah perjuangan saya.. :) berjuang di hadapan pencipta saya, pemilik tunggal saya... saya berjuang, mempertahankan, bernegoisasi, merayu, memohon bahkan mendebat-Nya akan apa yang saya inginkan.. dan jangan remehkan bentuk perjuangan saya ini di hadapan Tuhan saya .. :) Sungguh sangat berat, Kawan. Berhadapan dengan Tuhan-Mu untuk memperjuangkan keinginanmu atas takdir-Nya. "


    Dijelaskan oleh para Ulama’ bahwa tidaklah seseorang berdoa kepada Allah kecuali dia pasti akan mendapatkan salah satu dari 3 hal ; mungkin Allah memberikan apa yang ia inginkan di dunia, atau ditunda hingga kelak di akhirah, atau Allah subhanahu wata’ala menyingkirkan bala’ dan musibah darinya karena doanya. Oleh karena itu setiap doa pasti akan memberi manfaat bagi manusia, mungkin di dunia atau di akhirah atau dijauhkan dari musibah. Maka sebagian hamba kelak ketika di hadapan Allah subhanahu wata’ala akan berkata : “Ya Allah seandainya dahulu doa-doaku ketika di dunia tidak ada yang dikabulkan sehingga sehingga menjadi hutang bagi-Mu dan Engkau berikan balasannya di akhirah”, karena mereka melihat banyaknya pahala yang Allah siapkan untuk mereka di akhirat atas doa-doa yang belum dikabulkan ketika di dunia. Kita bersyukur kepada Allah atas kenikmatan-kenimatan yang diberikan kepada kita,dan janganlah diantara kita berharap untuk sakit atau mendapatkan musibah. Sebagian orang berkata : “wahai Allah jika kenikmatan ini akan mendatangkan azab untukku kelak di akhirat, maka janganlah berikan kenikmatan itu kepadaku, biarkanlah musibah itu menimpaku di dunia” (Tausyiah Al Habib Ali bin Syaikh Abu Bakr bin Salim "Bersabar Atas Cobaan" Senin, 02 Mei 2011 dari www.majelisrasulullah.org)


    -DZM-

    BalasHapus
  3. ... alhamdulillah. Makasih tauziahnya, Mhi.. menjadi perhatian saya dengan tunduk takzim. Saya takjub dengan tulisanmu di paragraf pertama. Bagiku, itu sudah puisi sufi. Jangan khawatir, Tuhan(mu) lebih mengabulkan doa-doamu. Saya tidak sedang memperjuangkan apa-apa. Saya berjalan biasa saja dengan (tidak berhenti) bermohon berkah-Nya. Itu saja. Yang saya pahami, apa yang baik menurut hamba belum tentu baik di mata Tuhan (kita) dan sebaliknya. Mohon maaf... pemahaman agama saya rendah. Mohon bimbingannya.. :) MY

    BalasHapus
  4. @ MY : Helooooo.....???? yg tausiah siapa....???? DZM itu bukan saya... :) Sepertinya terlalu byk kesalahpahaman, thanks :)

    BalasHapus
  5. DZM : Lain kali pake inisial lengkap non, huhuhhuhu biar ngga dikira gue, hahaha! anyway thanks alot Debz, muaaachhh.. :*

    BalasHapus
  6. Upps, maaf, Mhi. Tadi saya liat, tulisan itu ada (juga) di isi tulisanmu di atas, jadi saya kira Mhimi. Iya, sepertinya sudah banyak kesalahpahaman ya.. Maaf (janji tidak terulang lagi). Untuk DZM makasih pencerahannya.. Peace :) MY

    BalasHapus

Vintage Dress For Wedding

Berangkali diantara para selancar yang kebetulan cari referensi Vintage Dress For Wedding-nya, mungkin beberapa gaun dibawah ini bisa jadi...