14 Februari 2011

:: Do'a Yang Dibeli ::

Lio" Tak ada doa yang dibeli, Mhi. Jangan ngaco, pikiran nakalmu itu kadang terlalu nakal berpikir! " Protes seorang teman, ketika secara spontan saya berkata padanya kalau dia baru saja membeli doa dari anak-anak yatim piatu  yang disantuninya!







Yeah, teman saya mungkin memang ada benarnya, kalau pikiran nakal saya kadang terlalu nakal berpikir :P

Tapi saya sendiri tak bisa mengendalikan pikiran nakal saya, otak saya dengan pemikirannya secara spontan adalah sesuatu yang benar-benar di luar kendali saya. Saya tidak bisa mengendalikan kenakalannya! :D

Begitulah, spontanitas kenakalan pikiran saya bekerja ketika melihat teman saya ini menyantuni anak-anak yatim dengan amplop-amplop putih berisi rupiah dengan harapan bahwa anak-anak yatim itu mendoakan kehidupannya karena semua orang tahu dan menyakini doa dari anak-anak yatim piatu lebih mudah dikabulkan..

Entah mengapa saya mendadak berpikir demikian, berpikir bahwa teman saya sedang membeli doa lewat anak-anak yatim piatu yang disantuninya!

Dan ketika saya mengutarakan ini, teman saya spontan protes dan saya dengan pikiran nakal ini sangat memakluminya! Karena jujur saya sendiri masih bingung kenapa bisa berpikir seperti itu, tapi diam-diam saya sepakat dengan apa yang dihasilkan oleh pemikiran nakal saya :D hihihi..

Apalagi ketika saya dan teman berjalan ke tempat parkir, kami bertemu dengan beberapa anak-anak kecil yang menjadi pengemis yang terus membuntuti kami untuk meminta uang. Sambil mengiming-imingkan kami dengan doanya," uangnya kak, biar saya doakan rejeki kakak banyak dan masuk surga..."

Dan ketika teman saya hendak mengeluarkan uang dari dompetnya, tiba-tiba saya mencegatnya," Please jangan kasih! Kita liat reaksinya kalau kita ngga kasih uang..." Dan tanpa protes teman saya menuruti perkataan saya dan buru-buru memasukkan uangnya ke dalam dompet meski ada suara kecil dari dalam tubuh saya yang berteriak halus," dasar! Kau sudah menghalangi rejeki pengemis itu,Mhi!"  Tapi pikiran nakal saya yang terus bekerja membuat saya mengabaikan suara yang entah darimana asalnya itu.


Dan begitu anak kecil itu melihat kami berdua tak memberikan sedikitpun rupiah padanya, kalian tau apa yang terjadi...?? Anak-anak kecil itu spontan menyumpahi kami berdua," dasar pelit, sombong, semoga kalian berdua kecelakaan! Ditabrak pete2 (mobil angkot) mati di jalanan...!! "

Teman saya yang mendengarkan kata-kata umpatan itu begitu emosi, tapi bersyukurlah berhasil saya cegah dan membisikkan sesuatu di telinganya, " see... Inilah yang kumaksud dengan doa yang dibeli, ada uang kami doakan tak ada uang kami sumpahi..!! "

Kami berdua pun tertawa dan berlalu dari hadapan bocah bocah pengemis itu yang terus menyumpahi kami...

Lalu teman saya kembali bertanya, " Mhi, bagaimana kalau Tuhan mengabulkan doa anak-anak itu..?"


"Hahhaha, sist emang kamu pikir Tuhan kita bodoh..? Asal mengabulkan doa...? Doa yang ditujukan ke Tuhan pasti melalui sensor juga sist...sudahlah jangan khawatir... "


Ada benarnya atau tidak tentang doa yang dibeli....entahlah mungkin teman-teman yang sempat membaca postingan  ini bisa memberikan pendapatnya, please....

Yang jelas bagi saya doa yang terbaik datang dari kita sendiri karena yang tahu kebutuhan kita secara tepat adalah diri kita sendiri...... :)



Mari berdoa :)





Salam

-MN-





Ngambil gambar  di sini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Vintage Dress For Wedding

Berangkali diantara para selancar yang kebetulan cari referensi Vintage Dress For Wedding-nya, mungkin beberapa gaun dibawah ini bisa jadi...