22 Januari 2011

:: Cinta Pinggiran ::

Aku cantik, okelah cantik itu relatif, tapi mungkin kau sepakat dengan aku, kalau aku ini manis! Dan itu yang membuatmu jatuh cinta ketika pertama kali kita ketemu bukan...? Hahhah! Mengakulah sayang, ini percakapan sore terakhir kita, berangkali!

Aku juga smart, meski terkadang terlihat,"bego" tapi ngga bego-bego amat! Dan kau tetap menyukaiku bukan..? Iya aku tahu itu,  karena kau masih bertahan sebagai pacarku yang setia mengajarkan aku ketika penyakit," bego"ku kambuh!

Ah, kau smart sekali sayang, itu yang membuatku jatuh cinta berkali-kali padamu...

Sampai di sini apalagi..?? 
Oh iyah, aku menggemaskan! Kau paling suka kalau aku menggodamu dengan  tatapan nakalku..hahhaha! 

Aku ingat sayang, kau pernah berkata," berhenti menatapku seperti itu, karena aku bisa berbuat dosa padamu..." Hahhaha! 

Sayang, aku mendadak rindu menggodamu..boleh aku menggodamu sekali ini lagi...??

*terdiam di sini, sejenak. Sungguh aku merindukanmu...*

Ah, sial! Ibumu datang, katanya kau lupa membawa mahkotamu!

Ah..aku benci tatapan Ibumu! Ia selalu melihatku dengan tatapan melecehkanku..

Apa Ibumu tidak tahu, aku ini perempuan dewasa, yang cantik, manis, lumayan taat beragama, smart dan yang terpenting kau sangat tergila-gila padaku...

Oh yah, apa Ibumu juga tidak tahu, aku ini juga dari keluarga baik-baik, meski tak ber-mahkota, aku juga punya pendidikan yang bagus! Aku ini mahasiswa yang cerdas!

Ah, Ibumu yang bermahkota itu tak tahu sayang, bukan ia tak tahu tapi ia tak mau tahu, karena di kepalaku tak ada mahkota, di darahku tak ada aliran darah biru!

"Ah, Tante! Darahku merah! Sangat merah tante! Bukan biru seperti yang tante punya! Tapi anakmu tergila-gila padaku..."

Ah, sayang! Betapa aku ingin memperjuangkanmu..betapa aku ingin memilikimu, sungguh...

*Kembali terdiam di sini, sejenak! mengingat bagaimana aku berusaha memelukmu dan berkata, bersama kita pasti bisa lalui ini semua, nyatanya tidak! kita tetap berpisah sayang, di persimpangan hati kita masing-masing kita menangis..*

Untuk memilikimu.. Aku harus punya mahkota, dan mahkota itu tak pernah bisa kubeli, meski kelak aku bermandikan uang! 

Darahku tak akan pernah menjadi darah biru, meski aku mengisap darah Ibumu yang berdarah biru itu...

Kembalilah sayang kepangkuan Ibumu, jadilah pangeran yang baik! Aku tak ingin membuatmu durhaka! 

Cintaku adalah jalan menuju pintu surga untukmu bukan neraka!

Kembalilah ke istanamu..dan aku akan kembali ke tempatku semula, di sebuah pinggiran kota yang tak mengenal Mahkota, dan berdarah merah...

Sampaikan salamku sama Ibumu, maaf kalau sempat membuat Ibumu jantungan selama kita bersama..

Untukmu Tante yang bermahkota...
Untukmu Calon mertuaku....
Kukembalikan anakmu ke pangkuanmu..
Cintai dia jangan penjarakan hatinya...

Dan untukmu lelaki yang membuatku berpikir tentang pernikahan, terimakasih, setidaknya aku pernah merasa begitu bahagia dilamar oleh seorang pangeran tampan seperti dirimu...


Sungguh aku mencintaimu dengan darah merahku yang tak bermahkota ini.....




#Notes sesat utk cinta sesat sesaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Vintage Dress For Wedding

Berangkali diantara para selancar yang kebetulan cari referensi Vintage Dress For Wedding-nya, mungkin beberapa gaun dibawah ini bisa jadi...