10 Oktober 2010

:: Film Satu Jam Saja ::

Hi, pa kabar...? wekzz...ternyata ini postingan pertama saya di bulan oktober'10. tepat banget dengan tanggal 10.10.10 bukan sengaja milih  tanggal ini lho, tapi emang baru kali ini ada niat buat ngeblog lagi,hehehhee....

Btw, kali ini saya pengen ngobrolin film Indonesia yang kemarin saya nonton tanpa rencana sebelumnya, dengan seorang teman. Ajoe.  Alasan utama nonton film ini, karena satu hal : ADA RANO KARNO YANG MAIN, hahahahhah.....

Yeps, saya memang pecinta si Doel Anak Sekolahan ini, dan masih menyimpan harapan besar kalau kelak " Si Doel Anak Sekolahan " bakal masuk Bioskop, hihihihi....

Tapi setelah nonton filmnya dan meski hanya melihat akting Rano Karno yang sepintas doang, overall untuk Film-film Indonesia bergenre Drama. Film ini layak untuk ditonton selama tidak dijadikan sinetron*lol


Kenapa... ? inilah  obrolan singkat saya tentang Film Satu Jam Saja yang semoga bisa jadi referensi buat yang pengen nonton film ini.


Pemain: 
 Vino G.Bastian, Revalina S.Temat, Andhika Pratama, Rano Karno, Widyawati, Marini, Rima Melati, Imey Liem, Rini Yulianti 

Sutradara: Ario Rubbik
Penulis: Rano Karno
aProduser: Ranty Karno
Produksi: Karnos Film



Adegan film ini lebih banyak bercerita tentang flashback persahabatan yang terjalin diantara  3 orang;  Andhika ( Vino G. Bastian) Gadis (Revalina S. Temat) dan Hans ( Andhika Pratama).

Konflik dibuka dengan satu kenyataan pahit yang dialami Gadis. Ia hamil di luar nikah. Tragisnya kehamilannya disebabkan oleh salah satu sahabatnya, Hanz. 

Hans sendiri begitu terpukul dengan kenyataan ini . Kenyataan kalau dia sendiri yang menghamili sahabatnya sejak SMA. Ya iyalah, Sahabat cewek kan seharusnya dilindungi, tapi ini malah dihamili...*lol

Kenyataan ini membuat Hans kebingungan, sampai akhirnya ia memilih menyendiri ke suatu tempat ( yang najissss, kereen banget tempatnya,hahaha...)  Namun sayang, keputusan Hans untuk menyepi dianggap sikap pengecut oleh Gadis. yang menganggap Hans ingin lepas dari tanggung jawab.Dan akhirnya membuat Gadis begitu membenci Hans. 
Andhika yang tak kala shocknya mendengar kehamilan Gadis apalagi mengetahui siapa pelakunya. Berusaha sekuat tenaga mencari keberadaan Hans Namun sayang, Hans hilang ibarat ditelan bumi. Komunikasi terputus total dengan Hans. 

Dan akhirnya Andhika mengambil keputusan terberat dalam hidupnya. Membatalkan beasiswanya ke Jerman dan menikahi Gadis. Meski Gadis sangat menolak pada awalnya. Karena ia tidak mencintai Andhika, dan bukan seharusnya Andhika yang bertanggung jawab atas kehamilannya. Namun setelah Andhika menyakinkan Gadis bahwa ia menikahi Gadis demi nama baik Gadis dan keluarganya, dan jika Hans kembali hadir maka Andhika akan melepas Gadis, karena ia tahu kalau Gadis sebenarnya mencintai Hans sejak dulu. 
Pernikahan ke duanya pun berlangsung hambar. Sikap dingin Gadis terus bertahan di awal-awal pernikahan mereka. Dan kekakuan Gadis dan Andhika melakoni pernikahan pura-pura mereka justru menghadirkan adegan lucu yang cukup mengundang tawa penonton. Bagaimana mereka yang awalnya saling berkata, " loe"," Gue" kini berubah " saya", " Kamu" dan betapa groginya Andhika, ketika Gadis tiba-tiba menyapanya dengan " Mas" dan mencium tangan Andhika sebagai pelengkap sandiwara mereka di depan Ibu Gadis yang saat itu mampir ke rumah mereka :D


Dan Hans pun muncul........


Andhika yang begitu mengetahui kebencian Gadis terhadap Hans, begitu sangat kewalahan dengan kehadiran Hans yang terus mendatanginya agar dipertemukan dengan Gadis. Pertemuan keduanya sempat diwarnai dengan adegan Fisik dan pertengkaran mulut yang penuh dengan konflik bathin  antara ke duanya. Cukup menjadi nilai point untuk film ini. 

Gadis yang sedang mengalami gangguan pada kehamilannya, akhirnya mengetahui kalau Hans telah kembali. Kenyataan ini menambah parah kondisi kehamilan Gadis, apalagi ketika Hans tiba-tiba hadir di hadapan Gadis. Kemarahan Gadis memuncak dan memilih meninggalkan Andhika dan kembali ke rumah Ibunya. Andhika yang mengetahui Hans menemui Gadis diam-diam tanpa persetujuannya, begitu marah pada Hans. Dan dengan emosi ia meluapkan kemarahannnya pada Hans. Hans yang begitu sangat terbebani dengan perasaan bersalah sama ke dua sahabatnya ini,  hanya bisa pasrah ketika Andhika memukulnya dengan membabi buta. 

Gadis pun memilih jujur pada Ibunya tentang siapa Ayah sebenarnya dari anak yang ia kandung.  Andhika yang menemui Ibunya Gadis akhirnya jujur tentang perasaannya selama ini pada Gadis. Ada satu kalimat yang cukup melekat di memory saya pada pengakuan Andhika akan perasaannya terhadap Gadis.

" Saya akan menunggu Gadis mencintai saya, walaupun itu hanya untuk satu jam saja..."

Tuing....#_#

Tuing...#_#

Tuing...#_#


Ngga tau deh mo ngomong apa pas di adegan ini, hiihihi...

Lanjut..!!



Pengakuan Andhika ini, secara tak sengaja didengar oleh Gadis. Dan sejak saat itu, perlahan sikap dingin Gadispun mencair pada Andhika. Banyak adegan-adegan segar di bagian ini. Apalagi saat Gadis mengajak Andhika yang selama ini tidur di luar untuk tidur satu kamar, meski pun Andhika tetap tidur melantai karena ranjang yang ditempati tidur selama ini oleh Gadis memang hanya untuk satu orang. Obrolan-obrolan ringan antara Gadis dan Andhika ditambah perasaan Grogi Andhika yang akhirnya bisa merasa begitu dekat dengan Gadis menjadi sisi lain yang menarik dari film ini.  Kalau saya sendiri, paling suka banget pada saat Gadis bercerita tentang keinginannya memiliki tempat tidur yang besar agar mereka bisa tidur bersama. Keinginan yang sederhana namun begitu sangat indah dipendengaran Andhika...(yahhh jelaslah...hahahaha) 

Dan paling suka banget juga, ketika Andhika dan gadis menikmati kebersamaan keduanya di pusat perbelanjaan yang dibalut dengan satu lagu yang begitu sangat pas " Dari Hati"nya Club Eighties (jempol deh untuk memilih lagu ini..)
" Ku ingin kau menjadi milikku.....entah bagaimana caranya......lihatlah mataku untuk memintamu.... " 

Namun sayang, kebahagiaan yang baru saja hendak mereka jalani, harus pupus. Ketika Gadis harus melahirkan secara prematur karena kondisi kehamilannya yang semakin parah. 

Saran saya, jika sudah masuk di adegan ini. Siapkan tissue anda, dan jangan jauh-jauh dari genggaman tangan kekasih anda, ketika kebetulan anda menonton ini dengan orang yang anda sangat cintai..hihihihi...


Di sesi terakhir film yang begitu memilukan ini, ada satu adegan yang cukup menyentuh dan membuat mata saya berkaca-kaca, ketika Gadis yang tengah kritis meminta maaf pada Andhika karena tidak bisa mencintainya sampai detik terakhir, namun jika ia bisa meminta waktu pada Tuhan ia ingin diberi kesempatan untuk mencintai Andhika dengan sepenuh hati walaupun itu hanya untuk satu jam saja....


" Satu jam saja....kuingin diam bersama...mengenang yang pernah...ada..."


Anjritttttt...........!!

Adegan + Lagu ini sukses mengoyak-ngoyak perasaan saya dari dalam, hihihihihihi....

Sampai saya ngga sadar, diam-diam  berharap pada satu jam itu, jika kelak bisa diberi kesempatan untuk merasakan bagaimana rasanya mencintai dan dicintai dengan sepenuh hati, meski itu adalah  satu jam terakhir dalam hidup saya...


Oh....Tuhan...

saya mulai ngacau...

Ada yang punya tissue...???
Saya mau ke toilet..

Nangis darah...

Satu jam saja.......





2 komentar:

  1. Good3x....
    Aq sampai terbawa cerita dalam tulisan ini...
    " Ku ingin kau menjadi milikku.....entah bagaimana caranya......lihatlah mataku untuk memintamu.... " ....satu jam saja ku ingin bersamamu!!!...

    BalasHapus
  2. @ Anonim : Thanks sudah mampir dan komentar...;)

    salam

    -MN-

    BalasHapus

Vintage Dress For Wedding

Berangkali diantara para selancar yang kebetulan cari referensi Vintage Dress For Wedding-nya, mungkin beberapa gaun dibawah ini bisa jadi...