24 Oktober 2010

:: Complicated Life and Love ::

Minggu lalu, secara sadar dan menyenangkan saya mengubah status hubungan saya di FB dari " Single" ke " Complicated "  (Lah, kok bisa..?? ) ninggalin status jomblo untuk sesuatu yang "rumit"..?? hihihihih.....

Sebenarnya ini berawal dari obrolan sesat dengan beberapa teman yang tercecer diberbagai tempat; kampus, office, warkop, tempat parkir, YM, G-talk, FB, mailist alumi,  toilet (heu.?) :P  yang kalau saya Bold maka akan menemukan satu judul : Complicated Life and Love.




Semua ini bercerita tentang bagaimana kehidupan yang kita lalui yang awalnya biasa-biasa saja menjadi sesuatu yang rumit dan membosankan. Bagaimana sebuah percintaan dengan keinginan yang sederhana untuk menyatu menjadi hal yang begitu amat sangat rumit. 

Dan bagaimana temen saya berkomentar : Bahwa sebenarnya hidup ini sangat menyenangkan, andai kita semua tidak pernah dewasa. Dewasa itu menyebalkan! pemikiran dewasa membuat hal-hal yang menyenangkan menjadi hal yang rumit.  Permen Sugus, Chiki, dan Wafer Superman menjadi cemilan yang terlihat aneh dalam pandangan orang dewasa, ketika kita mengunyahnya di bis dalam perjalanan ke kantor dengan pakaian seragam superman! * Ya, iyalah...hahahha  superman makan wafer superman*lol


Begitu juga, ketika suatu hari saya nonton film " Satu Jam Saja " dengan teman saya, Ajoe. Pembicaraan tentang cinta mengalir begitu saja, bagaimana kita mencoba mencari deskripsi yang tepat tentang "cinta" sampai kita menyimpulkan, " seberapa banyak manusia yang sedang jatuh cinta atau sedang dijatuhi cinta (Bahasa broken dari broken heart :p) begitu pula banyaknya pengertian cinta " one person, one love , one meaning

Dan ketika seorang kawan lainnya, dengan blak-blakan mengakui betapa inginnya dia seperti saya, yang nampak begitu menikmati hidup! *hahhaha, semoga ia tak menyesal dengan keinginannya ini..:D

 Yeaps, entah ini anugerah, akhir-akhir ini banyak yang bilang saya semakin dewasa ( yg artinya, "Menyebalkan" dlm pengertian "dewasa" versi teman sy di atas,dong! hahahha) dan begitu sangat menikmati hidup. Hehehe... terimakasih banyak sih, jika orang-orang disekitar saya menganggap itu :P yang jelas, orang-orang yang deket dengan saya, dan tau bagaimana "berdarah-darah"nya *lebay* saya dan tertatih-tatihnya saya merangkak hingga bisa "Sedikit berdiri" di sini. Itu semua tak lepas dari sebuah proses pematangan emosi yg sedang saya jalani. 

Ketika saya down, saya menjadi orang yang begitu susah mengkontrol emosi! dan selalu menghakimi diri mengapa mesti saya yg harus jalani ini, kenapa bukan orang lain....?? kenapa harus saya....???

Pertanyaan-pertanyaan klasik di masa-masa krisisnya hidup yang justru membuat saya semakin terpuruk. akhirnya pada suatu hari, saya memikirkan banyak hal  yang telah saya lalui dalam hidup, dan semua itu adalah pilihan yang saya buat dengan segala kesadaran yang saya miliki. Seperti halnya ketika saya memilih mencintai seorang, dan betapa besar keinginan saya untuk memilikinya secara utuh. Saya menyadari satu hal, bahwa seberapa besar keinginan untuk memilikinya, semakin besar pula untuk kehilangan dia. Karena rasa cinta yang saya miliki telah mengabur dalam sebuah "keegoisan" yang dengan salah kaprahnya saya artikan : CINTA. 

Secara simple, ketika kita mencintai seseorang, apa sih yang kita inginkan dari orang tersebut...?? KEBAHAGIAAN! yeps, tujuan dari sebuah hubungan adalah mencari kebahagiaan, yang mana kebahagiaan ini tidak hanya lahir dari si punya hubungan tapi lingkungan dan alam turut bekerjasama  membentuk dan melahirkan kebahagiaan ini. Saya mencintai dia. Dan dia mencintai saya. Dalam pengertiaan sederhana kami, kalau kami berdua menyatu dalam suatu hubungan maka kami akan bahagiah. untuk sementara iya. Namun, setelah kami berdua renungkan dan menemukan satu kesimpulan bahwa sebenarnya ada pintu kebahagiaan yg jauh lebih besar untuk kami berdua ketimbang kebahagiaan yang akan kami raih ketika kami bersatu. Bingung...?? hehee...itulah mengapa saya mengubah status hubungan saya menjadi complicated :P  kesimpulannya kita berdua tak ingin karena keegoisan masing-masing diri malah menghalangi kebahagiaan kami yg lebih besar, meski jalan menuju kebahagiaan itu adalah perpisahan :)
Sebagian orang mengira,  saya termasuk rumit melihat suatu hubungan. Tapi sebenarnya tidak sih kalau yah menurut saya...hehehhe...saya hanya berpegang pada satu prinsip : Jika saya mencintai seorang, orang itu harus bahagiah dengan cinta saya, meski cinta saya terkadang berwujud sebuah perpisahan. Bukankah cinta tidak selamanya berwujud setangkai bunga mawar indah....?? 

Meski setelahnya itu, saya akan nangis darah di pojokan kamar, haahahha.... tapi beginilah saya melihat sebuah cinta dan beginilah cara ketika saya mencintai seorang. Seperti Mark Conrad katakan : " Kita butuh distraction, kita butuh ilusi dan penipuan-diri, untuk menghindarkan kita terhadap 'kenyataan menyakitkan dari hidup'. Kenyataan, bahwa apa yang kita punya sekarang hanyalah sementara..." tidak ada yang abadi, sesempurna apapun hubungan kita.  Dan seluas apapun itu cinta, dan bagaimana tak terbatasnya itu sebuah cinta, namun yang perlu kita ingat, bahwa kemampuan manusia sebagai pelaku cinta itu sendiri ada batasnya. Dan saya menyadari bahwa saya sebagai manusia yang sangat biasa-biasa ini memiliki keterbatasan kemampuan dalam mencintai seorang, meski seorang filosofi cinta berkata, bahwa cinta mampu melampaui batasan-batasan akal sehat seorang. Tapi bagi saya, cinta tidak pernah meminta kita untuk bunuh diri atau menjadi gila karenanya... :)


Yeah, I know tidak semua orang bisa sependapat dengan apa yg saya utarakan. Saya tidak akan mempermasalahkan ini, hal yang wajar dan biasa-biasa saja. Terlalu mengistimewakan suatu hal juga kadang ngga bagus lho  apalagi mengistimewakan masalah yg kita hadapi. Percayalah di dunia ini dengan trilliunan manusia-manusia yang berkeliaran, kita tidak sendiri yang sedang bermasalah. Lalu apa yang begitu kita resahkan...?? hmmmm....kedengarannya terlalu gampang yah...?? hehehe...lalu sampai kapan kita mendoktrin diri kita untuk melihat segala hal menjadi suatu yg begitu amat rumit...?? satu hal yang saya ketahui, bahwa semua ada batasnya. Begitu pula segala permasalahan yang kita hadapi. Dan Tuhan sangat-sangat mengerti keterbatasan hamba-Nya. Hanya terkadang, tanpa kita sadari, bahwa kitalah yang sebaliknya terkadang kurang menyadari bahwa kita memiliki kemampuan terbatas. Menyadari keterbatasan diri dan kekurangan diri, bukanlah sifat pasrah dan menyerah. Sebuah kemenangan tidak selalu harus berwujud dalam bentuk MEDALI JUARA. Sebuah keberhasilan tidak selalu harus berwujud dalam bentuk KESUKSESAN. Kekalahan, keterpurukan yang mengantarkan kita pada perenungan panjang tentang kehidupan dan hakikatnya kita sebagai manusia adalah sebuah kemenangan, keberhasilan yang "mewah" yang tak membutuhkan tepuk riuh penonton, karena medali dan sukses sejati  yg kita peroleh lahir dari diri kita, bukan pengakuan semu orang-orang di sekitar kita...:)


Btw, sepertinya saya terlalu cerewet deh di postingan kali ini...hehehhehe... yeah apa yang tulis di sini, adalah sebagian cara saya melihat hidup ini... :)


Happy Sunday....


salam

~MN~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Vintage Dress For Wedding

Berangkali diantara para selancar yang kebetulan cari referensi Vintage Dress For Wedding-nya, mungkin beberapa gaun dibawah ini bisa jadi...