6 Juni 2010

:: Kematian ::

* Terbangun tengah malam, pening + mimisan dan mendadak pengen nulis notes*


Kematian...

Beberapa hari yang lalu saya kehilangan salah satu anggota keluarga saya, adik Ipar kakak saya. Yang meninggal secara tragis, disambar petir ketika sedang memperbaiki atap rumahnya.

Kematian yg mendadak ini, begitu sangat mengejutkan. Karena kira-kira satu jam sebelumnya saya sempat berbincang-bincang dengan dia. Hal yg cukup aneh sebenarnya, mengingat saya dengan dia tidak terlalu akrab. Entah mengapa hari itu, saya yg kebetulan off kerja, ketemu dia yg kebetulan sedang menitipkan anaknya yang kecil pada kakak saya. Kemudian dengan bercanda saya bertanya padanya, " aduh..Kak, kakak ini cakep..tidak susah rasanya cari Ibu pengganti buat Salsa.." Ia pun tertawa dan membalas candaan saya, dengan sepotong kalimat yang saya tahu dia kutip dari film India favoritnya," Kuch-Kuch Hota Hai" - "Hidup ini cukup sekali, menikahpun cukup sekali" dan kemudian dengan cepat ia menambah," Lagian, masa sy nikah lagi. Sementara kamu belum nikah2! Ngga enaklah saya dua kali melangkahi" hahahhaha...sontak saja saya tertawa terbahak mendengar ucapannya. Kemudian ia kembali berkata, bahwa hidup terlalu ini terlalu singkat sebenarnya kalau kita mau pikirkan. Banyak orang-orang yang meninggal dunia yang meninggalkan urusan dunia yang belum sempat terselesaikan. Saya pun terdiam, berpikir sejenak akan perkataannya.

Hmmm...benar juga. Hidup ini memang singkat. Bahkan terlalu singkat jika dibandingkan dengan bejibunnya permasalahan hidup yang kita alami.

Sesaat kami terdiam. Kemudian anaknya yang masih kecil yang baru duduk dibangku SD itu, menghampirinya, dibelainya anaknya penuh cinta dan menitipkan pesan pada anaknya agar anaknya jangan nakal selama tinggal dengan kakak saya.



Kedua manusia, anak bapak ini. Kemudian berpelukan dihadapanku. Entah kenapa perasaan miris menyelinap pelan-pelan di hatiku. Ada perasaan perih menyaksikan adegan yang tersaji begitu perih dihadapaku. Saya kemudian membuang pandangan saya dan menatap langit yang sedang mendung. Tiba-tiba kurasakan hangat di ujung mataku, entah mengapa...dan buru-buru kusapu sebelum sempat menjadi butir air mata yang mengalir di pipiku.

Tak lama kemudian ia pun pamit. Kejadian anehpun terjadi lagi. Ia menjabat tangan saya, seperti hendak pergi jauh. " Saya mendahului kamu lagi..saya minta maaf.." Katanya, membuat kening saya mengkerut penuh tanda tanya apa maksud perkataannya.

"Maksudnya..? " Tanyaku pada akhirnya.

" Hehehehe..saya mau pergi, katanya tadi mau pergi. Tapi saya lagi yang duluan pergi.." Jawabnya sambil tertawa.

Saya pun ikutan tertawa, Iya, saya memang ada rencana keluar itu hari. Tapi karena mendung saya tiba-tiba males keluar.

Ia pun akhirnya pergi. Entah mengapa saya merasakan dia memang akan pergi selamanya.

Dan akhirnya kira-kira satu jam kemudian, kabar duka itu pun datang dari keluarga yang lain. Kalau ia telah meninggal dunia dalam perjalanan ke RS setelah disambar petir.

Mendengar kabar tersebut, saya tak mampu berkata apa-apa! Hanya diam dan diam. Seakan tak percaya, kalau saya baru saja berbicara dengannya satu jam yang lalu tentang kehidupan dan kini ia mendadak hadir dalam cerita tentang kematian dirinya.

Saya tersentak kaget, lemas! Kematian ini betul-betul begitu mendadak. Terlalu tiba-tiba...!!!

Dan akhirnya saya sadar, kematian memang adalah sesuatu yang nyata, real dan begitu dekat dengan kita. Hanya terkadang kita abaikan. Padahal kematian adalah bayangan dari kehidupan yg setiap saat bisa merenggut semuanya, segalanya.

Semoga jika hari itu tiba, kita benar-benar siap, meski kematian selalu hadir setiap saat tanpa memberi kesempatan kepada kita untuk menyambutnya dengan ikhlas......


Lalu berapa sering kita berpikir, tentang kematian itu...???


Berbekallah untuk hari yang sudah pasti, Sungguh kematian adalah muara manusia, Relakan dirimu menyertai segolongan orang, Mereka membawa bekal sedang tanganmu hampa [DR. Abdullah Nashih Ulwan]




Innalillahi Wa Innalillahi Rojiun...

2 komentar:

  1. Maka berkatalah Imam Ali: "Biar ajal yang menjadi penjaga." Salam MY

    BalasHapus
  2. Terimakasih sudah berkunjung, salam...:)

    BalasHapus

Vintage Dress For Wedding

Berangkali diantara para selancar yang kebetulan cari referensi Vintage Dress For Wedding-nya, mungkin beberapa gaun dibawah ini bisa jadi...