18 Februari 2010

:: Andai Cinta Sebatas Permen ::

Pada suatu ketika...


Hujan...hujan...hujan...hujan...!
saya suka hujan, sangat mencintai hujan...! apalagi hujan duit,hahaha...! Yupz, entah mengapa tiap nonton filem yang rada romantis, saya  selalu berharap ada adegan hujannya, hihihi.....

Nah, minggu kemaren saat hujan turun membahasi bumi Makassar, saat lagi ngantri beli obat di apotik, tiba-tiba secara tak sengaja dan tak perna saya harapkan, saya ketemu" DIA".

He's someone yang perna saya taksir berat saat masa-masa kuliah, seseorang yang selalu membuat saya tergoda untuk selingkuh dari pacarku saat itu. untunglah rada ngga "pede" selalu ada saat niat "selingkuh" dari pacar sudah di ujung tanduk.

Ngga "pede" karna bagiku dia begitu sempurna. seseorang yang selama ini  saya cari, "Pangeran Impian" gitu *hahahaha...

Saya juga nda "pede" , setelah nyadar! bukan cuma diriku yang naksir berat ama "DIA". ada teman, ada lawan, bahkan salah satu teman cowokku juga, ternyata naksir "DIA" *hihihi..!

Akhirnya, saya lebih banyak belajar untuk bersyukur dengan apa yang telah kumiliki, mensyukuri cowok yang saat itu setia di sampingku. ia mungkin tidak sesempurna "DIA" yang kuharapkan. tak secuilpun masuk dalam kategori "pangeran impian"ku. Tapi hari demi hari, saya semakin menemukan kesempurnaannya, kekurangannya justru melengkapi kesempurnaannya. itu yang membuatku sadar dan akhirnya tetap setia padanya dan melupakan niat untuk selingkuh dengan "DIA" untuk selamanya.

Dan minggu kemarin, di tengah aroma obat-obatan apotik, suara rinai hujan. "DIA" tiba-tiba seperti hantu yang muncul dan duduk disampingku.Pandangan kami bertemu pada  kaca  etalase yang ada dalam apotik itu. kami berdua kaget dan saling memandang, dan sejurus kemudian saling menunjuk satu sama lain, dan berusaha mengingat-ngingat. Dan akhirnya kami berdua tertawa setelah menyadari bahwa kami saling kenal.

Hmmm..."DIA" masih seperti dulu, masih terlalu memesonaku, masih terlalu menggodaku, ahhh...

Ada yang nyusup di jantungku,ngga tahu apa..!

Akhirnya dari apotik, kami sepakat ke suatu kafe tak jauh dari apotik itu untuk sekedar berbincang-bincang. reuni kecil-kecilan lah..

Di sana, saya kembali menyadari. Tawanya, caranya menatap, caranya berbicara, rasanya masih sama seperti saat-saat saya masih kuliah. Hmm..dia belum bergeser dari sosok pangeran impianku,hihihihi...

Selanjutnya kita berdua berbagi cerita, dia nanya soal hubunganku dengan lelaki yang dulu membuatku berhasil untuk tidak selingkuh dengannya. saya katakan, kalau hubungan kami berakhir, berakhir dengan sangat indah. satu hal ini yang selalu membuatku bersyukur. mensyukuri tiap hubungan yang kujalani, berawal dengan indah dan berakhir dengan indah.

Berakhir dengan Indah, tidak mesti dengan bersama bukan..?? tapi justru terkadang perpisahan bisa menjadi sesuatu yang indah saat kita menyadari, itu yang terbaik.

lalu sayapun mencoba bertanya padanya, tentang hubungannya, setahuku dia dulu sempat berhubungan dengan seorang perempuan yang menjadi maskot kecantikan saat aku kuliah dulu

Anehnya, ia langsung tertawa lebar! dan dengan entengnya ia bilang " ah..basi". *hue..??

Saya garuk-garuk kepala, entah mengapa, saya selalu merasa aneh jika mendengar orang yang menanggapi mantannya dengan ucapan " ah..basi". tidak tahu mengapa. aneh aja,hehehe..! Terus ia kemudian bercerita tentang petualangan-petualangannya dengan perempuan. Kemudian dia beralibi bahwa itu adalah semacam pencariannya akan sosok wanita yang ia inginkan.

Lalu kembali saya bertanya, apakah ia sudah dapat..?

" Belum, saya belum dapat! entahlah..."

Beh..belom dapet juga..? masa iya sech..? tapi emang sech, terkadang untuk mencari seorang yang tepat gampang-gampang susah.

lalu kemudian, saya mengangkat cangkir berisi coklat hangat itu, dan mengajaknya tosh. dan berkata, " Welcome to Jojoba" *jojoba=joblo2 bahagia*

Kami berdua kemudian tertawa bersama, dan menghirup minuman masing-masing, sesaat kami terdiam. entah apa yang berkecamuk dalam pikirannya.

saya cuma tahu, kalau di otak saya tengah bekerja dengan brutalnya. berusaha mencari-cari cara untuk memancingnya bercerita lebih dalam lagi

Tiba-tiba dia berkata " tadi kamu bilang, kalau hubunganmu dengan dia, berakhir dengan indah, walau ngga bersama. gimana kamu bisa bahagia"

Hehehhe..kok malah dia yang memancing saya bercerita lebih dalam yah..??

" Bahagia kan ngga mesti selalu bersama. menjalani dan melanjutkan hidup masing-masing terkadang adalah menjadi keputusan terbijak ketika kita menyadari kalau kebersamaan kita justru akan mengkikis rasa cinta menjadi sebuah kebencian. sebelum akhirnya itu menjadi nyata, mengapa kita tidak mengakhirinya saat masing saling mencintai..?"

" hahahha...sok puitis loe,Mhi..

" Engga juga, sech! .."

" Apa kamu masih ingat dia ? mengenangnya...?? sebagai lelaki yang perna kamu cintai sepenuh hati..?"

" Ya iyalah bro! biar bagaimanapun, ia perna ada di sini,di hati.." (tiba sy merasa ada yg perih di hati)

" Hmm..benar Mhi. menurutku melupakan seseorang itu seperti mengisap permen. habis isap, sudah deh..! jangan biarkan nyangkut di manapun. karna akan menyakitkan! cukup resapi manisnya aja. cukup mengingat rasa permen itu. kalau permen itu rasanya begininya..!

" Iya juga sech, iya-yah andai cinta sebatas permen. mungkin ngga ada orang yang patah hati sampai bunuh diri karna cinta,hehehhe..."

" Itu sih, karna ia terlalu napsu gigit permennya, jadinya keselek deh ama tuch permen,hahahahha..."

" Terus, kamu perna ngga  keselek permen...?" tanyaku dengan nada memancing..

Sejenak dia terdiam, kemudian ia menatapku dekat..


" Perna!"

" Hehehehe,siapa permen yang jahil itu...??" tanyaku lagi

" Kamu"


"..............."


Tiba..tiba saya merasa keselek permen....

2 komentar:

Vintage Dress For Wedding

Berangkali diantara para selancar yang kebetulan cari referensi Vintage Dress For Wedding-nya, mungkin beberapa gaun dibawah ini bisa jadi...