18 Agustus 2013

Masalalu

Seringkali orang yang sama sekali tidak menahu soal masalalu kita, menjadi orang yang paling dikorbankan oleh masalalu kita....




 Siapa yang tidak punya masalalu..? bahkan seorang bayi pun yang baru dilahirkan, memiliki masalalu; Masa-masa sewaktu ia hidup dalam kandungan ibunya. 

Tapi masalalu seringkali menjadi momok tersendiri dalam kehidupan yang tengah kita jalani. Apalagi jika memiliki masalalu yang penuh dengan 'drama'

Entah mengapa seringkali saya menemukan orang-orang yang lebih rela mengorbankan perjalanan kemasa depannya, demi hanya untuk tertahan bahkan balik kemasalalunya. Yah, masalalu memang memiliki 'magic'nya tersendiri yang mampu membuat kita berlari kebelakang untuk memeluknya kembali.

Yang menjadi masalah, jika orang-orang yang selama ini memilih untuk tidak mau tahu, atau tidak mau peduli dengan masalalu kita, karena menganggap bahwa masalalu kita hanyalah sebuah fase kehidupan yang sudah berlalu. Menjadi 'korban' oleh masalalu kita. Tragis

Tapi nyatanya banyak kayak gitu, contoh casenya. Seorang yang memiliki trauma tersendiri dengan masalalunya.Ia akan selalu menghubungkan kejadian-kejadian di masalalunya dengan masa yang sedang ia jalani sekarang. Celakanya, korban dari rasa 'trauma'nya ini adalah orang-orang terdekat mereka. Orang-orang yang telah menerima masalalu dia dan berdamai dengan semua itu. 

Contoh lebih realnya yah, taruhlah dia nih yah punya kejadian dimasalalu yang tidak mengenakkan. Misalnya dikhianati oleh kekasihnya. Ketika ia merasa sudah berhasil move on dari kejadian tersebut dan menjalin hubungan dengan orang yang baru lagi. Ia akan selalu mencurigai pasangannya. Seolah-olah pasangannya yang baru ini juga akan mengkhianatinya. Bahkan belum tentu kan..? tapi karena trauma pernah dikhianati pada masalalunya. Maka akan selalu ada kecemasan yang menghantui pada jalinan hubungan yang baru. 
Dan biasanya agak sulit untuk menyakinkan orang-orang yang memiliki trauma yang cukup dalam padamasalalunya. Bahwa apa yang terjadi dimasalalu tidak akan terjadi lagi pada masa sekarang.



When we think we have been hurt by someone in the past, we build up defenses to protect ourselves from being hurt in the future. So the fearful past causes a fearful future and the past and future become one. We cannot love when we feel fear. When we release the fearful past and forgive everyone, we will experience total love and oneness with all.





@duniamhimi

Uneg-uneg singkat, pasca dengar curhat temen yang menjadi korban dari trauma masalalu 

2 komentar:

  1. ya ampuuun romantis teruus... cincaaaah cincaaaah.. cincaaaaaau...

    BalasHapus
  2. Hihihihi, biasa aja kok, ini kan bagian dari my new project catatan cinta ^^

    BalasHapus

Vintage Dress For Wedding

Berangkali diantara para selancar yang kebetulan cari referensi Vintage Dress For Wedding-nya, mungkin beberapa gaun dibawah ini bisa jadi...